Share

Memahami Pengertian Shared Hosting untuk Pembuatan Website yang Tepat

Penggunaan website merupakan salah
satu teknik promosi yang banyak digunakan pada zaman sekarang, baik untuk
urusan komersial maupun nonkomersial. Untuk dapat membuat website berfungsi
optimal, pengelola perlu memahami dunia website itu sendiri, misalnya masalah
hosting. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mempelajari pengertian shared
hosting serta jenis hosting lainnya.

Menurut data dari Hootsuite dan We
are social, pengguna internet di Indonesia tahun 2019 telah mencapai angka 150
juta. Ini menunjukkan bahwa masyarakat telah akrab dengan internet dan tentunya
terbiasa mengunjungi berbagai website. 

Data ini memperkuat alasan untuk
membangun website dan mempelajari hosting yang merupakan bagian dari website.

Pengertian Shared Hosting

Shared hosting adalah salah satu
bentuk layanan hosting yang menggunakan satu server untuk beberapa akun hosting
sekaligus. Dengan begitu, para pengguna hanya memiliki akses ke akunnya sendiri
tanpa bisa leluasa mengutak-atik pengaturan server. Hal ini menjadikan shared hosting bersifat terbatas.

Pengertian shared hosting tersebut
tidak selalu diartikan sebagai kekurangan. Minimnya akses server bagi pengguna
berarti segala perawatan server merupakan tanggung jawab penyedia layanan. Ini
justru menjadi keuntungan bagi pemula yang belum begitu memahami dunia web
hosting.

Adanya batasan akses hingga
penyimpanan memberi pengaruh pula pada harga. Shared hosting merupakan jenis
hosting yang paling murah dibandingkan jenis lain seperti VPS dan dedicated
hosting. Ini juga menjadi alasan lain bagi pemula untuk memilih shared hosting.

Perbandingan Shared Hosting dengan Jenis Hosting Lainnya

Agar gambaran mengenai shared
hosting bisa lebih jelas, maka bisa dilihat dari perbandingannya dengan hosting
jenis lain. Jenis yang akan dibandingkan dengan shared hosting di sini adalah
VPS (Virtual Private Server), dedicated hosting, dan cloud hosting. Semuanya
bisa diibaratkan sebagai sebuah hunian.

Pengertian shared hosting adalah
ibarat sebuah rumah kos dengan banyak kamar dengan fasilitas lain digunakan
bersama-sama. Setiap penghuni memiliki hak atas kamarnya sendiri. Tetapi,
mereka harus berbagi tempat parkir, ruang tamu, dapur, bahkan mungkin kamar
mandi. Ini menjadikan ruang gerak terbatas, namun beban dan tanggung jawab juga
tidak terlalu besar.

Untuk VPS, bisa diambil contoh
sebuah apartemen. Seluruh fasilitas dasar hunian bisa dikuasai sendiri, namun
bangunannya tetap harus berbagi dengan penghuni lain. Pada VPS, alokasi sumber
daya yang tersedia serta harganya pun biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan
shared hosting.

Sementara pada dedicated hosting,
pengguna bisa menggunakan satu server fisik untuknya sendiri. Dengan begitu,
pengguna juga perlu memikirkan sendiri mengenai pengelolaan server. Ini seperti
tinggal di satu buah rumah dan bebas untuk mengatur tata letak bahkan
merenovasinya. Namun jika terjadi kerusakan, penghuni rumah juga lah yang
bertanggung jawab memperbaikinya.

Selain 3 jenis di atas, ada juga
yang namanya cloud hosting. Dengan cloud hosting, sebuah hosting tidak terpaku
pada satu server. Jika server yang digunakan sedang down, maka hosting bisa
dialihkan ke server lain dalam jaringan. Ini diibaratkan seperti menggunakan
jasa jaringan marketplace untuk penyewaan hunian.

Fitur-fitur Umum dalam Shared Hosting

Setiap layanan atau paket hosting
selalu memiliki fitur-fitur yang menunjang pengelolaan website penggunanya.
Fitur-fitur terkadang berbeda spesifikasi antara penyedia layanan yang satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, memahami fitur-fitur tersebut sudah
sepatutnya dilakukan untuk mendapatkan paket terbaik.

1. CPanel

Sebuah website memerlukan sebuah
panel kontrol untuk dapat dikelola secara keseluruhan. Salah satu panel kontrol
yang paling populer dalam web hosting adalah cPanel yang berbasis Linux.
Penggunaan yang mudah namun maksimal membuat cPanel banyak digunakan.

Fungsi cPanel di antaranya adalah
untuk membuat subdomain dan memonitor resource. Selain itu, cPanel juga bisa
untuk membuat alamat email baru serta FTP user. Di dalamnya terdapat software
auto installer sehingga penginstalan aplikasi akan lebih mudah.

2. Layanan Email dan Webmail

Fitur yang satu ini juga merupakan
bagian dari cPanel. Fungsi webmail sama seperti email pada umumnya, yaitu
mengelola masuk dan keluarnya pesan. Hanya saja, email yang dibuat dengan
webmail bisa menggunakan domain dari website sendiri.

Pembuatan email ini bisa dilakukan
tanpa pengaturan dan instalasi apa pun. Pengguna juga bisa memilih interface
yang diinginkan menurut pilihan tersedia. Webmail ini juga bisa disinkronisasi
dengan Gmail serta android dan iOS.

Penggunaan webmail cocok untuk akun
email yang perlu dikelola oleh lebih dari satu orang, misalnya email kontak
perusahaan. Selain itu, webmail juga bisa diakses melalui perangkat apa saja
selama ada browser dan internet. Webmail dengan menggunakan domain sendiri juga
merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan karena dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen.

3. Penyimpanan

Fitur ini merupakan komponen yang
berguna sebagai wadah atau ruangan untuk menyimpan file-file website. Setiap
penyedia layanan memiliki aturan sendiri mengenai kuota penyimpanan yang bisa
dimanfaatkan pengguna. Sebagian ada juga yang memberikan kuota unlimited, namun
tentunya dengan syarat dan ketentuan yang mengikat.

Untuk teknologinya, penyimpanan ini
tidak hanya satu macam. Setidaknya ada 2 jenis penyimpanan yang umum digunakan,
yaitu HDD dan SSD. Sebagian penyedia layanan juga menawarkan campuran HDD dan
SSD bagi pengguna.

Penyimpanan SSD dikenal unggul dalam
hal kecepatan dan keandalan. Hal ini sejalan dengan harganya yang juga lebih
tinggi. Disebut-sebut SSD empat kali lebih mahal daripada HDD. Namun dengan
performanya yang mumpuni, harga tersebut tentunya merupakan sesuatu yang wajar.

4. Customer Service

Setiap hosting bisa saja mengalami
permasalahan. Oleh karena itu, penyedia layanan biasanya memiliki tim yang
bertugas untuk melayani keluhan dan berusaha membantu menyelesaikan masalah.
Tim berupa customer service ini bisa diakses melalui berbagai jalur, misalnya
email, telepon, chat, dan lain sebagainya.

Salah satu tanda tim yang baik
adalah selalu standby selama 24/7 dan tanggap terhadap keluhan. Tidak hanya
tanggap, customer service juga diharapkan memahami masalah yang dihadapi
pengguna. Dengan begitu, penyelesaian bisa dilakukan secara tepat.

Jenis Website yang Cocok untuk Menggunakan Shared Hosting

Telah dijelaskan bahwa shared
hosting memiliki harga yang lebih rendah daripada jenis hosting lainnya. Hal
ini juga berbanding lurus dengan rendahnya tingkat privasi dan keleluasaan
dalam pengelolaan. Oleh karena itu, shared hosting lebih cocok digunakan untuk
blog pribadi, terutama bagi pemula.

Blog pribadi biasanya memiliki
konten yang bersifat acak. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga mengarah pada
tema tertentu. Hal yang menjadikannya cocok dengan shared hosting adalah trafik
dari blog pribadi itu sendiri yang umumnya tidak terlalu tinggi. Trafiknya
biasanya tidak lebih tinggi dari website bisnis, kecuali blog tersebut sangat
populer.

Meskipun begitu, bukan berarti
shared hosting tidak bisa digunakan untuk bisnis. Sebuah website untuk usaha
rintisan kecil-kecilan biasanya belum memiliki trafik yang tinggi dan belum
memerlukan penyimpanan yang terlalu banyak. 

Pembuatan website justru akan
membuat sebuah usaha tampak profesional sekalipun masih berbagi server dengan
website lain. Pentingnya penggunaan hosting yang
tepat untuk pengembangan website membuat para pengelola harus memahami berbagai
jenis hosting. 

Mengetahui pengertian shared hosting serta jenis-jenis hosting
lainnya adalah langkah awal untuk menuju pemahaman tersebut. Dengan begitu,
website yang dikembangkan pun dapat berjalan sesuai harapan.

Baca juga: Apa Itu Web Hosting, Pengertian, dan Jenisnya